HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN DENGAN KELELAHAN PADA GURU MIS KASIH BUNDA KABUPATEN DELI SERDANG

Penulis

  • Fitri Dian Nilasari Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara

Kata Kunci:

Sarapan, Status gizi, Kelelahan, Guru

Abstrak

Latar Belakang: Kelelahan adalah penurunan kemampuan tubuh dalam melakukan kegiatan. Salah satu faktor untuk menurunkan kelelahan dengan meningkatkan kesehatan dan meningkatkan status gizi yang optimal. Meningkatan kesehatan dengan memenuhi kebutuhan gizi pekerja. Salah satunya dengan sarapan pagi sebelum beraktifitas. Para pekerja membutuhkan energi untuk melakukan kegiatan. Hasil survei tahun 2017 bahwa 70% guru mengalami kelelahan ringan dan 30% mengalami kelelahan berat. Tujuan: Untuk mengetahui adakah hubungan sarapan pagi, status gizi dan kelelahan kerja pada guru di MIS Kasih Bunda. Metode: Jenis penelitian yang digunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di MIS Kasih Bunda, Deli Serdang. Sampel penelitian ini adalah guru MIS Kasih Bunda dengan pengambilan sampel secara Simple Random Sampling dengan jumlah 30 sampel. Hasil: Sebagian besar guru tidak terbiasa sarapan yaitu sebesar 60%. Responden yang memiliki status gizi normal sebesar 53,3% dan 76,7% guru mengalami kelelahan ringan.
Hasil uji statistik sarapan pagi dengan status gizi didapat nilai p=0,999, uji statistik untuk sarapan pagi dan kelelahan didapat nilai p=0,669, dan hasil uji statistik status gizi dengan kelelahan didapat nilai p=0,143.
Kesimpulan: Tidak ada hubungan sarapan pagi, status gizi dan kelelahan pada guru Madrasah Ibtidaiyah Swasta Kasih Bunda Deli Serdang.

Referensi

RI U-U. Uu RI No. 13 Tentang Ketenagakerjaan. Diakses 12 Oktober 2017 Http//Peraturan.Go.Id/Uu/Nomor-13-Tahun- 2003.Html. 2003;
Hardinsyah dan Supariasa. Ilmu Gizi: Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Egc; 2016.
Suma’mur. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Toko Gunung Agung.; 2014.
Tarwaka Dkk. Ergonomi Untuk Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Produktivitas. Surabaya: Uniba Press. 2004.
Nurmianto E. Ergonomic Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November. 2003.
Poedjiadi A. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia. 2009.
Iswari D. Hubungan Antara Kebiasaan Sarapan dan Status Gizi dengan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Wanita Di Konveksi Rizkya Batik Ngemplak Boyolali. Skripsi Progr S1 Gizi Ums Surakarta. 2014.
Retnani P. Pengaruh Kebiasaan Makan Pagi Terhadap Kelelahan Tenaga Kerja Pada Pekerja Jasa Kuli Angkut di Pasar Klewer Surakarta. Skripsi. Progr DI Kesehatan Kerja Uns Surakarta. 2010;
Putri YN. Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Gizi, Kebiasaan Sarapan, dan Status Gizi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Bagian Sewing PT Pintu Mas Garmindo, Bogor Yolandina. Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. 2016;
Kemenkes. Pedoman Gizi Seimbang. Pedoman Gizi Seimbang. 2014;
Matthys C, Henauw SDe, Bellemans M, Maeyer M De, Backer G De. Breakfast Habits Affect Overall Nutrient Profiles In Adolescents. 2007;10(4):413–21.
Bano A. Breakfast Eating Practices Among Doctors Of Islamabad,Rawalpindi And Chakwal In Relation To Their Nutritional Status. 2015;35(3):8–11.

Deyulmar, B A, Suroto Iw. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dngan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Pembuat Kerupuk Opak Di Desa Ngadikerso, Kabupaten Semarang Birthda. J Kesehat Masy. 2018;6.
Atiqoh, Y D. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Konveksi Bagian Penjahitan Di Cv Aneka Garment Gunungpati Semarang. J Kesehatan Masyarakat Fkm Undip. 2014;
Mauri TsL. Selintas Tentang Kelelahan. Yogyakarta: Amara Books.; 2012.
Garedja C, Malonda Nsh D V. Hubungan Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (Tkbm) Di Pelabuhan Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Unsrat Manado. 2017.

Diterbitkan

2025-01-18